Jumat, 03 Juni 2016

Hadiah Ramadhan untuk Tambak Lorok

Semarang (3/6/16), Kampung Tambaklorok, Semarang, tidak masuk dalam daftar tempat hit anak muda yang cocok dijadikan sebagai tempat untuk berfoto ria lalu diunggah ke sosial media. Tak dimungkiri, kondisi lingkungan yang memprihatinkan serta kekayaan problematika sosial membuat kawasan bahari ini tidak menarik untuk dikunjungi.
Namun, hal itu tak berlaku bagi Komunitas Asa Edu Project.”Mayoritas anggota Asa Edu adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Undip. Kami sering ke Tambaklorok untuk praktik lapangan sebagai tugas kampus. Sebagai timbal balik, kami ingin melakukan sesuatu bagi masyarakat di sana,” kata ketua Asa Edu, Hendra Wiguna.

Lebih dari dua tahun, komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan ini melangsungkan aktivitas sosial di kampung pesisir tersebut. Semula Asa Edu berkegiatan dengan menumpang di salah satu rumah warga. Tapi kini warga setempat memberikan ruang khusus bagi Asa Edu untuk melakukan aktivitas tiap Minggu pagi. Selain warga yang mulai terbuka, jumlah anakanak dampingan komunitas sosial ini juga terus bertambah.

Respons positif tersebut tak pelak membuat sukarelawan Asa Edu makin mantap menebarkan nilai-nilai kemanusiaan di Tambaklorok. Momen Ramadan tahun ini pun tidak dilewatkan begitu saja oleh komunitas sosial tersebut. Pada Jumat (24/6) lalu, Asa Edu menggelar acara bertajuk “Hadiah Ramadan untuk Tambaklorok”. “Ini suntikan semangat untuk anak-anak binaan agar tetap berjuang di tengah keterbatasan. Juga, supaya hubungan harmonis warga Tambaklorok dengan Asa Edu tetap terjalin,” ujar Hendra.

Memoles Kostum
Acara itu berlangsung meriah. Mula-mula anak-anak dampingan diberi kesempatan unjuk gigi di hadapan warga, tamu undangan, dan pengunjung lain. Dengan semangat, mereka menampilkan kebolehan di bidang seni dan religi. Anak-anak perempuan terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama melantunkan shalawat sedangkan kelompok lain menampilkan tarian Jawa. Selama dua pekan, grup tari berlatih dengan bantuan anak muda Tambaklorok dan UKM Kesenian Jawa Undip.

Yang istimewa, selain mengajar Tari Gembira, UKM Kesenian Jawa juga memoles kostum para penari. “Selain untuk menjalin kerja sama dengan Asa Edu, UKM Kesenian Jawa juga memiliki misi ingin mengenalkan tarian daerah ke anak-anak binaan Tambaklorok,” ujar Ulfah Hanifah, anggota UKM Kesenian Jawa. Pertunjukan kesenian tak hanya dilakoni oleh anak-anak binaan. Asa Edu sengaja mendatangkan Sanggar Tari Sahwahita dari Wonogiri untuk ikut memeriahkan acara.

Kostum dan dandanan bak profesional membuat penonton puas dengan suguhan sanggar tersebut. Terlebih, mereka tidak menampilkan tarian ala kadarnya. Sanggar Sahwita menari Tari Anak Indonesia dan Tari Roro Alit. Sebagai catatan, Tari Roro Alit merupakan tarian perlawanan terhadap kekerasan anak. Pertunjukan berlangsung hingga sesi buka puasa bersama. Selepasnya, anak-anak dampingan dan warga mendapat bingkisan berupa sarung, peci, dan kerudung dari para donatur.

Diakui Hendra, acara tersebut bisa sukses berkat dukungan berbagai pihak, seperti Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Jateng, Forum Komunikasi Peduli Sosial dan Pendidikan (Forkom PSP), serta Bahagia Berbagi Indonesia (BBI) Semarang. “Setelah agenda ini, kami berharap kehadiran Asa Edu di Tambaklorok bisa lebih bermanfaat, baik untuk anak-anak maupun masyarakat. Semoga dengan ini kami juga bisa menginspirasi anak muda untuk bergerak bersama dan menciptakan perubahan positif di mana pun mereka berada,” pungkas Hendra

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/hadiah-ramadan-untuk-tambaklorok/

0 komentar:

Posting Komentar